Sejak debutnya di layar kaca Global TV kala bertanding di kejuaraan piala Sudirman pekan lalu, nama Mohammad Ahsan langsung melejit tinggi. Berpasangan dengan Hendra Setiawan untuk menggantikan Markis Kido yang cedera, Ahsan memperlihatkan permainan yang matang. Siapakah sebenarnya Ahsan?
Ahsan lahir di Palembang, 7 September, 22 tahun yang lalu. Diarahkan untuk bermain serius di bulutangkis oleh orangtuanya, Ahsan beserta dengan kakaknya hijrah ke Jakarta setelah lulus SMP di Palembang. Sembari bersekolah dan berlatih bulutangkis, Ahsan akhirnya bergabung dengan Bona Septano untuk memperkuat partai ganda putra merah-putih sejak tahun 2005.
Kiprah Ahsan/Bona cukup mengejutkan masyarakat dalam maupun luar negeri karena tiba-tiba sudah muncul saja di papan 10 besar dunia dan menjadi pasangan pelapis ganda utama Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan. Ditambah lagi penampilannya yang cukup memukau pada saat berpasangan dengan Hendra di babak kualifikasi melawan Tiongkok dan semifinal melawan Korea Selatan – terlihat bahwa ia mampu mengimbangi permainan kelas dunia Hendra maupun lawan-lawannya.
Memang sejak Indonesia Super Series tahun lalu (2008), pelatih utama pelatnas, Christian Hadinata, mengatakan bahwa pelatnas mempersiapkan Ahsan/Bona sebagai pelapis Markis/Hendra karena mereka dianggap yang paling siap dan mumpuni. Dan, terbukti sekarang dengan keberadaan mereka di peringkat delapan dunia dengan prestasi terbaik menjadi runner up di Jepang Super Series 2008.
Gaya permainan Ahsan ini sedikit mengingatkan kita pada salah satu pahlawan bulutangkis era sebelum ini, yakni, Sigit Budiarto. Ahsan memiliki pertahanan yang kuat, pukulan yang cukup menekan walaupun tidak sembarang jedar-jeder, dan yang paling memikat hati penonton adalah cukup seringnya ia melakukan gaya akrobatik, baik “pertunjukan” pertahanannya dari gempuran smes bertubi-tubi ataupun mengambil bola dari balik badan atau dari antara kedua kaki.
“Saya selalu berusaha dengan bekerja keras untuk mewujudkan apa yang saya cita-citakan,” ujarnya kepada klub Djarum. “Dan tidak lupa agar selalu berdoa.”
Apa sih cita-citanya?
Pengagum Tony Gunawan ini masih bercita-cita menjuarai pertandingan Super Series dan menjadi peringkat satu dunia.
Semoga berhasil......
Kamis, 21 Mei 2009
Moch.Akhsan Hadir...
Diposting oleh vs-bapas di 02.57
Label: Tokoh Idola
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar